TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Popularitas Gubernur Jakarta Joko Widodo begitu seksi, sehingga tak lepas dari pandangan dirinya cocok maju dalam pencalonan presiden. Namun, tidak demikian Jokowi menanggapinya.
Usai menghadiri pelantikan Sidarto Danusubroto sebagai Ketua MPR RI, menggantikan almarhum Taufiq Kiemas, di Gedung MPR RI, Jakarta, Senin (8/7/2013), respon Jokowi tetap masih seperti dulu kalau dirinya lebih memikirkan DKI.
"Saya ini kan kader, ya sudah. Saya kader PDI Perjuangan. Sekarang ini masih pusing mengurus kemacetan, rusun, mengurus pemindahan warga di waduk Pluit," ujar Jokowi dengan gaya khasnya.
Bekas Wali Kota Surakarta ini menampik adanya rumor dirinya dilobi untuk ikut konvensi calon presiden yang digagas Partai Demokrat dengan sistem semi terbuka, di mana baik kader dan nonkader dipersilakan mendaftar.
Wasekjen DPP Partai Demokrat Andi Nurpati, mengamini kabar ada kader mendekati Jokowi. Namun, upaya kader ini tidak mengatasnamakan partai, melainkan inisiatif pribadi.
"Kami menunggu saja, bagaimana nanti (hasilnya). Ini masih pembicaraan awal. Saya enggak tahu apakah resmi dari partai atau tidak. Saya dengar bukan resmi partai, melainkan inisiatif personal," ujar Andi, Jumat (5/7/2013) lalu.
Tak menutup kemungkinan, sambung Andi, Demokrat akan menjalin koalisi dengan PDI Perjuangan, untuk menggaet Jokowi. Karena, dalam politik segala kemungkinan bisa terjadi.
"Yang penting, dia bersedia enggak mengikuti konvensi? Ketentuan Demokrat bersedia ikut konvensi, karena itu mekanismenya. Target awal kan Agustus akan dimulai," tutur Andi.
Selama ini, nama Jokowi sangat 'berkibar' dalam sejumlah lembaga survei. Hampir semua persepsi publik dalam berbagai survei, menempatkan Jokowi di posisi teratas dari sisi elektabilitas.
0 komentar:
Posting Komentar